Langsung ke konten utama

10 Rahasia Kandungan Surat Al Fatihah

10 Rahasia Kandungan Surat Al Fatihah

Senin, 18 Mei 2015 - 15:03 WIB




Kandungan dan setiap kalimat, kata, serta dalam deretan huruf-huruf al-Qur’an memiliki daya i’jaz atau juga the power of mukjizat

10 Rahasia Kandungan Surat Al Fatihah

MERASAKAN kelembutan dan kehalusan bahasa Al-Qur’an menjadi kebahagiaan tersendiri bagi orang beriman ketika membacanya. Sebab selain makna dan kandungannya yang berlaku sepanjang masa hingga Hari Kiamat, Al-Qur’an juga memiliki daya i’jaz (the power of mukjizat) pada setiap pemilihan kalimat, kata, serta dalam deretan huruf-huruf Al-Qur’an sekalipun.

Sensani lathaif at-tafsir lughawiyah (kehalusan tafsir) tersebut dilukiskan secara detail oleh Mufassir Muhammad Ali ash-Shabuni ketika menerangkan kelembutan ayat-ayat dalam Surah al-Fatihah.

Hal ini bisa dibaca lebih jauh dalam kitab Tafsir Ayat al-Ahkam Min al-Qur’an (Cetakan Dar ash-Shabuni, Kairo: 2007, cetakan pertama). Berikut penjelasannya:

Kesatu: Allah Ta’ala memerintahkan ta’awudz (membaca a’udzu billahi min asy-syaithani ar-rajim) sebelum membaca al-Qur’an.

Menurut Ja’far ash-Shadiq, perintah ta’awudz tersebut hanya dikhususkan ketika membaca al-Qur’an, sedang hal itu tak diwajibkan untuk ibadah dan amal kebaikan lainnya.

Hikmahnya antara lain, sebab terkadang lisan seorang hamba bergelimang dosa dengan dusta, ghibah, atau mengadu domba. Olehnya, Allah menyuruh orang itu ber-ta’awudz agar lisannya menjadi bersih kembali sebelum membaca ayat yang turun dari Zat Yang Mahasuci lagi Bersih.

Kedua: Adanya ayat basmalah di ayat pertama. Yaitu lafadz bismillahirrahirrahmanirrahim. Ayat basmalah yang mengawali surah al-Fatihah memberi indikasi yang terang agar seluruh amal perbuatan seorang Muslim juga wajib didahului dengan bacaan basmalah. Hal ini selaras dengan hadits Nabi.

“Setiap urusan kehidupan yang tidak diawali dengan ucapan bimillahirrahmanirrahim maka dia akan terputus.” (Riwayat Abu Daud).

Ketiga: Pengucapan lafadz “bismillah” (dengan nama Allah) dan tidak mengatakan “billahi” (dengan (zat) Allah). Meski ada yang menganggap penyebutan keduanya bermakna sama., namun yang benar adalah masing-masing memiliki arti yang beda. Bahwa lafadz “bismillah” dipakai untuk mengharap berkah dari Allah (tabarruk) sedang “billahi” digunakan ketika seseorang bersumpah atas nama Allah (qasam).

Keempat: Penamaan yang berbeda antara lafadz “Allah” dan “al-Ilah”. Nama “Allah” khusus dipakai untuk nama agung Allah Tuhan semesta alam. Tak ada sekutu bagi-Nya dan tak ada sesembahan selain diri-Nya (la ma’buda bi haqqin illa ilaihi). Sedang nama “al-Ilah” digunakan untuk menyebut Tuhan secara umum. Berhala yang disembah oleh orang musyrik, misalnya, juga dinamai dengan sebutan “al-Ilah”.

Kelima : Kandungan makna ayat “bismillahirrahirrahmanirrahim”. Di antaranya adalah memohon berkah dengan nama Allah dan pernyataan ketinggian Zat Allah. Ayat ini sekaligus berfungsi sebagai penangkal jitu untuk seluruh makar jahat setan kepada manusia. Sebab setan akan kabur acap lafadz basmalah ini dibaca. Lebih jauh, menurut Ali ash-Shabuni, ayat ini mengandung makna penegasan kepada orang-orang musyrik yang selama ini mengagungkan nama-nama selain Allah dalam setiap urusan mereka.

Keenam: Adanya huruf alif lam (al-makrifah) pada kata “al-hamdu”. Suatu pujian yang sempurna kepada Allah. Oleh Ali ash-Shabuni, pujian tersebut dengan sendirinya meredupkan bahkan melenyapkan seluruh yang lain di luar Sang Khaliq (istighraq al-jinsi). Huruf alif lam (al-makrifah) tersebut juga mengisyaratkan sanjungan kepada Allah  yang bersifat kontinuitas, bukan suatu pujian yang dibuat-buat apalagi dipaksakan.

Ketujuh: Penyebutan “ar-Rahman ar-Rahim” yang datang setelah lafadz “Rabb al-Alamin”. Sebab boleh dikata nama “Tuhan semesta alam” menyiratkan makna kesombongan, kekuasaan, dan keperkasaan. Kesan seperti itu terkadang melahirkan kebimbangan bahwa Tuhan itu tidak menyayangi hamba-Nya. Ujungnya, sangkaan sepintas itu memunculkan putus asa dan ketakutan seorang hamba. Untuk itu, lafadz tersebut menguatkan bahwa Rabb yang dimaksud adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang bagi seluruh makhluk-Nya.

Kedelapan : Penyebutan “iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in”. Penyebutan dhamir khithab (kata ganti kedua) menunjukkan dialog kedekatan hamba dengan Rabbnya. Allah tak memiliki jarak untuk mengabulkan doa dan memberi pertolongan kepada hamba-hamba-Nya. Abu Hayyan al-Andalusi, pengarang kitab Tafsir al-Bahru al-Muhith menambahkan, seolah-olah orang tersebut menghadirkan Allah secara nyata di hadapannya ketika sedang bermunajat kepada-Nya.

Kesembilan : Penggunaan kata jamak dalam lafadz “na’budu” (kami menyembah) dan “nasta’in” (kami memohon pertolongan). Sebuah pemilihan kata yang sangat halus kala seorang hamba datang mengetuk perkenan Allah, Zat Yang Maha Pencipta. Seolah ia berkata, wahai Tuhanku, aku tak lain adalah hamba-Mu yang papa lagi hina. Tak pantas bagiku menghadap seorang diri di hadapan cahaya kemuliaan-Mu. Untuk itu aku memilih berbaris bersama orang-orang yang juga memohon kepada-Mu dan ikut berdoa bersama mereka. Terimalah doaku dan doa kami semua.

Kesepuluh
: Penyandaran kata nikmat kepada Allah dalam lafadz “an’amta” (yang Engkau beri nikmat). Sebaliknya, kata marah (ghadhab) dan sesat atau penyesatan (dhalal) tidak disandarkan kepada-Nya. Ini terlihat ketika Allah menyebut kata “an’amta alaihim” (yang Engka beri nikmat atas mereka) tapi tidak mengucap “ghadhabta alaihim”(yang Engkau marahi atas mereka) atau “adhlalta alaihim” (yang Engkau sesatkan atas mereka).*/Masykur Abu Jaulah



Rep: Admin Hidcom

Editor: Cholis Akbar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Fitur-Fitur Canggih pada Kamera HP Masa Kini

  Mengenal-Fitur-Fitur-Canggih-pada-Kamera-HP-Masa-Kini Lensa kamera yang semakin berkembang, membuat fitur-fitur yang disediakan oleh kamera HP semkin  canggih dan beragam. Fitur-fitur tersebut dapat kamu gunakan untuk mengahasilkan gambar yang lebih bagus dan menarik. Beragam model foto dan video bisa kamu dapatkan jika memaksimalkan fitur-fitur canggih tersebut. Cara menggunakannya pun tidak sulit. Agar lebih mudah, mari mengenal fitur-fitur canggih pada kamera HP masa kini. 1. Filter Warna Mengenal-Fitur-Fitur-Canggih-pada-Kamera-HP-Masa-Kini-1Filter memiliki arti penyaringan. Filter warna pada kamera HP memiliki kegunaan untuk menyaring dan mengatur keseimbangan warna pada foto. Kamu juga bisa menentukan warna-warna seperti apa yang ingin dipakai pada gambar, misal kamu ingin memberi kesan musim gugur (coklat), dingin (biru), merah, hitam, putih dan lainnya. 2. Eksposur Ganda Mengenal-Fitur-Fitur-Canggih-pada-Kamera-HP-Masa-Kini-2Eksposur ganda adalah trik pengambilan fot...

Foto : Perkembangan Kamera dari Masa ke Masa

  Foto: Perkembangan Kamera dari Masa ke Masa Konten ini diproduksi oleh kumparan Fotografi berasal dari bahasa Yunani, Photos-graphos. Photos artinya cahaya dan graphos artinya menulis atau melukis, bila digabungkan dari kedua kata tersebut maka berarti menulis atau melukis dengan cahaya. Berbicara tentang fotografi tentu tidak bisa lepas dari kamera. Pada abad ke-10 kamera pertama berhasil dibuat oleh seorang cendikiawan muslim bernama Abu Ali Al-Hasan Ibn Al-Haytham atau juga dikenal sebagai Alhazen.  Kamera yang pertama kali dibuat oleh Alhazen adalah kamera obscura atau lebih dikenal dengan sebutan kamera lubang jarum.  K amera analog. Foto: Shutter Stock Perjalanan perkembangan teknologi kamera memang begitu pesat. Setelah kemunculan kamera lubang jarum, beberapa ratus tahun kemudian muncullah kamera kodak atau yang dikenal dengan kamera analog.  Pada kamera jenis ini, subjek atau objek yang akan di foto dapat dilihat terlebih dahulu melalui view finder atau je...

Pengertian Baterai dan Jenis-jenisnya

Pengertian Baterai dan Jenis-jenisnya    -   Dickson Kho/ Komponen Elektronika – Pengertian Baterai dan Jenis-jenisnya – Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable). Jenis-jenis Baterai Setiap Baterai terdiri dari Terminal Positif( Katoda) dan Terminal Negatif (Anoda) serta Elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar. Output Arus Listrik ...